Skip to main content

Proses Pemerolehan Nilai-nilai Pendidikan Ekonomi Pancasila

 


Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan peserta didik secara utuh baik dari segi kecerdasan, emosi, dan bagaimana daya juang diri dalam menggapai suatu tujuan. Dalam proses pendidikan peserta didik diharapkan dapat mengetahui masalah-masalah riil yang ada di lapangan dan bisa mengatasi masalah-masalah kehidupannya.

Sebagai usaha untuk mencapi tujuan pendidikan yang menyeluruh tersebut dalam pendidikan memerlukan suatu cara baik dari peningkatan kualitas kurikulumnya, peningkatan sarana prasarana, dan yang tidak kalah penting adalah bagaimana kontribusi masyarakat dalam pendidikan dimana masyarakat bisa menjadi contoh bagi peserta didik dalam memperoleh nilai-nila moral sebagai bekal hidupnya kelak.

Pada penelitian penelitian ini peneliti menemukan bagaimana masyarakat memperoleh nilai-nilai moral ekonomi yaitu moral ekonomi pada pelaku wisata di kawasan makam Bung Karno. Adapun cara masyarakat memperoleh nilai-nilai moral ekonomi tersebut adalah sebagai berikut.a

Proses memperoleh nilai-nilai moral ekonomi kepada anggota paguyuban yaitu dengan mengumpulkan semua anggota dan anggota tersebut mengutarakan inisiatifnya  dalam menentukan kebijakan dimana kebijakan tersebut untuk mengatasi suatu masalah dalam kegiatan ekonomi. Proses ini nantinya akan menanamkan nilai kekeluargaan dan kebersamaan dalam masyarakat, serta mengasah kemampuan menalar masyarakat tersebut.

Pendidikan sejatinya memeberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mencapai kebebasan mengatasi ketidak tahuan, keraguan, dan hal-hal lain yang bersifat membelenggu. Swasono (2016:89). Proses ini sangat baik jika dilakukan kepada peserta didik pada ranah pendidikan formal. Misalnya peserta didik diberikan suatu masalah riil di masyarakat, kemudian pendidik mengarahkan peserta didik untuk berkumpul, dan menunjuk salah satu peserta didik untuk memimpin perkumpulan tersebut dan membicarakan masalah yang telah diberikan. Dalam proses ini setiap peserta didik dibebaskan untuk mengeluarkan pendapat atau inisiatifnya untuk memcahkan suatu permasalahan. Selanjutnya peserta didik memperoleh suatu kesepakatan bersama yaitu solusi atas suatu permasalahan. Dalam sebuah pembelajaran proses ini akan dapat dengan mudah diingat oleh peserta didik dan mudah.

Hal tersebut sejalan dengan teori gestalt dalam (Hergenhahn, 2014) bahwa belajar dapat didasarkan pada pemahaman hakikat dari problem. Pembelajaran ini berdasarkan pada kesadaran individu dan tidak dapat dipaksakan orang lain, mudah digeneralisasikan dan dapat mudah di ingat.

Proses penentuan kebijakan agar dapat menciptakan kebersamaan, kekeluargaan agar memperoleh keadilan didasarkan pada pengalaman terdahulu pada paguyuban. Anggota paguyuban membuat kebijakan dalam kegiatan ekonomi agar pengalaman  terdahulu yang tidak baik tidak akan terulang lagi sedangkan kebijakan yang mempunyai dampak baik bisa tetap diterapkan.

Seperti yang diuraikan barnadib  dalam ( Swasono, 2016) pendidikan sejatinya adalah mengembangkan akal budi, rasa, kemauan, kesadaran akan kaitan, serta hubungan dengan lingkungan yang akan menjadi dasar pengembangan watak yang etis hal ini dapat digali melalui pengalaman langsung dilingkungan.

Proses ini juga dapat diterapkan pada pendidikan formal dimana peserta didik dapat memetik pengalaman terdahulu sebagai pengalaman belajar. Peserta didik dapat menerapkan pengalaman terdahulunya yang dapat menguntungkan dirinya sendiri dan orang lain. Sedangkan pengalaman yang dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain,  jadikan pelajaran yang tidak harus diulang lagi.

Menurut pendapat piaget (Hergenhahn, B.R., 2014) belajar merupakan proses asimilasi dari pengamalaman sebelumnya. Akan tetapi pengalaman akan memuat aspek-aspek yang berbeda terhadap pengalaman yang sebelumnya. Pengalaman ini akan membentuk kemampuan berfikir kita dalam menghadapi masalah.

Proses perolehan nilai anggota paguyuban selanjutnya di dapat dari cotoh pemimpin. Misalnya pemimpin mencontohkan bagaimana proses jual beli yang agar semua orang diuntungkan yaitu dengan sikap saling membutuhkan antara pedagang.  Proses belajar sejatinya tidak hanya menanamkan teori saja, melainkan dapat juga dari contoh riil dari guru, orang tua, atau orang lain terdekatnya. melalui contoh yang baik maka peserta didik akan tertanam nilai-nilai moral yang baik.

Pemimpin paguyuban menerapkan sikap kekeluargaan dalam mengatasi masalah kegiatan ekonomi dipaguyubannya. Kesadaran atas kemajemukan karakter anggota paguyuban. Perbedaan dalam tingkat pendidikan yang menyebabkan pemahaman yang berbeda antar anggota paguyuban menyebabkan ketua paguyuban mengambil tindakan komunikasi secara personal dengan anggota yang membuat masalah. Proses pendidikan formal sebenarnya juga dapat menerapkan ini dalam hal penanaman nilai-nilai moral ekonomi pada peserta didik. Misalnya dalam menanamkan kejujuran dan keadilan. Agar peserta didik dapat melakukan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari perlu adanya komunikasi yang penuh kasih sayang (Musfah, 2012) dalam pendidikan yang holistik diperlukan tiga dimensi yaitu aksi, komunikasi, dan kerjasama.

Peran pemimpin paguyuban dalam kegiatan ekonomi pedagang dan tukang becak adalah sebagai pembimbing. Bagaimana pemimpin mengarahkan jika ada suatu masalah dalam kegiatan ekonomi di paguyuban. Misalnya jika ada masalah terhadap pelayanan pengunjung ada kasus pencurian dan lain-lain maka ketua paguyuban menjadi pengarah agar anggota yang melakukan tindak tersebut tidak mengulangi lagi dikemudian hari bahkan ditempat lain. Hal ini demi keberlanjutan kegiatan ekonomi anggota yang lain.

Sistem “ Taman siswa” yang telah mencontohkan kepada kita tentang bagaimana pendidik menjadi among bagi peserta didiknya. Dalam hal ini berarti peran pendidik adalah membimbing agar menjadi insan yang berkepribadian dan berkebudayaan sesuai kebudayaannya sendiri. (S. E. Swasono, 2016). Dalam pendidikan formal pemimpin bisa diibaratkan seorang guru yang mengarahkan siswanya dalam memecahkan masalah. Pembimbing bukan memaksakan kehendak siswa namun mengarahkan dan memberikan gambaran akibat dalam melakukan sesuatu. Sehingga setelah proses bimbingan tersebut siswa dapat melakukan pekerjaan sesuai nilai-nilai moral meskipun tidak ada guru di sampingnya.

 

Kesimpulan

Nilai-nilai kegotong royongan pada paguyuban di makam Bung  Karno telah diterapakan dengan adanya partisipasi antara pemerintah, pengelola dan paguyuban pedagang. Sedangkan  nilai kekeluargaan dicerminkan dalam perilaku saling membantu, saling bermusyawarah dalam menentukan kebijakan dan harga, serta adanya solidaritas antar pedagang dan kepedulian terhadap pengunjung. Keadilan diwujudkan dalam perilaku menjaga kualitas pelayanan, keadilan dalam menentukan kebijakan yang menguntungkan semua pihak baik dari pemerintah pengunjung dan paguyuban pedagang.

Pemerolehan nilai-nilai tersebut sangat menekankan kebebasan antar anggota dalam mengutarakan idenya dalam menentukan kebijakan sehingga mengatasi permasalahan dalam paguyuban, selain kebebasan juga terjadi sikap kekeluargaan dalam melakukan pembinaan, serta adanya contoh dan bimbingan dari ketua paguyuban. Sehingga kegiatan ekonomi di pariwisata ini bisa dijadikan media dalam pendidikan ekonomi karena terdapat nilai-nilai moral ekonomi.

Comments

Popular posts from this blog

Proses Memasang GA4 di Blogspot Akhirnya Sukses Juga

  Tahapan pengembangan blogger hingga menjadi blogger yang profesional tidaklah sesimple yang saya bayangkan. Mulai dari membuat tulisan yang menarik dibaca, membuat Artikel yang menarik, menyesuaikan SEO, membuat domain, serta memasang TLD, hingga memasang GA4. Banyak istilah atau sesuatu yang baru dalam mengembangkan blog yang tidak saya ketahui sebelumnya. Apa itu domain, TLD, SEO hingga memasang GA4 makanan apa itu dan bagaimana saya menggunakannya. Akan tetapi setelah melalui proses dan panduan dari para mentor OBS pun membuat saya mudah memahami dan melakukan Langkah-langkahnya. Hingga kini sampailah pada tahap Proses memasang GA4 di blog akun saya. langkah pertama Proses Memasang GA pada blog dimulai dari mengkonfigurasi dari GA universal menjadi GA4 dari membuat akun  Nama akun diisi dengan nama akun yang telah anda buat, setelah membuat akun maka kita memilih lanjut.  Tahap kedua adalah mengcreate property data, kolom properti diisi dengan nama domain web yang anda punya

Apa Saja Keuntungan mengikuti kelas ODOP BLOGGER SQUAD?

  Awal mula saya mengetahui komunitas ODOP pada beberapa tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2016 dari seorang bloger yang sempat saya ikuti tulisannya karena ketertarikan saya pada dunia pendidikan. Saya pun sempat mengikuti komunitas ODOP pada tahun tersebut, akan tetapi karena sesuatu kesibukan dan niatnya kurang kuat saya pun tidak dapat mengikuti sampai akhir. Pada tahun 2023 ini saya akhirnya menemukan lagi komunitas ini lewat media sosial dan saya pun memutuskan menata hati untuk mengikutinya sampai akhir. Materi-demi materi saya ikuti, tugas demi tugaspun saya kerjakan walapun mesti berhutang tulisan dan menjadi manusia deadliner, saya pun mampu menyelesaikannya. Sungguh kepuasan yang maksimal bisa menyelesaikan rekrutmen tersebut. Setelah lolos ikut rekrutmen saya dimana kami resmi menjadi anggota ODOP batch 11. Kami dimasukkan dalam grup besar dan diberikan pIlihan untuk mengikuti beberapa kelas. Saya lebih memilih mengikuti kelas ODOP Blogger Squad dengan tujuan saya b

Proses Memasang TLD Pada Blog Pribadiku

Proses membuat blog saya mulai pada sepuluh tahun yang lalu pada saat saya telah selesai kuliah. Pada saat itu saya berpikiran mengembangkan hobi saya dalam hal tulis menulis. Pada saat itu kemampuan menulis saya belum selancar dan menarik sekarang.   Jadi menulis pada saat itu hanya sebagai kebiasaan, belum memperhatikan kualitas dan kebermaknaan tulisan. Setelah itu saya berpikiran bagaimana caranya agar tulisan saya dapat dibaca oleh banyak orang. Kebetulan saya terlintas untuk membuat blog, karena saya banyak membaca blog dari para blogger terutama tentang pendidikan dan kebermaknaan hidup. Oleh sebab itu saya membuat blog meskipun belum secanggih, semenarik dan seniat sekarang dalam hal tulis-menulis. Pada saat itu saya belum ada kebiasaan menulis dalam blog. Karena ada beberapa keperluan yang harus saya jalankan pada saat setelah kuliah, selain itu juga saya belum mengetahui bagaimana cara mengembangkan blog agar menarik baik dari segi konten maupun dari segi desain blog . Se