Perjalanan Mengabdi 4
Perjalanan mengabdi ini adalah
perjalanan yang penuh perjuangan, dimana banyak suka duka yang kami alami. Banyak
Sukanya kita banyak diberikan keluarga baru, siswa-siswa yang beragam karakter,
lingkungan yang asyik budaya yang unik.
Kami melihat budaya yang unik
disini, ada maulid yang diadakan satu bulan full, dimana banyak makanan
disetiap acaranya. Ada acara khitan dimana disediakan panggung seperti
pengantini disitu. Sungguh membuatku terkesan. Masih banyak lagi cerita menarik
lainya disini. namun cerita itu akan berakhir karena pengabdianku sudah hampir
mendekati satu tahun. Semoga pengabdian yang mendekati satu tahun ini akan menghasilkan
pembelajaran yang positif suatu saat nanti.
Aku, Gita dan fina sudah hampir mulai nyaman dan menikmati keadaan disini. Kita
mulai bisa berbaur dengan masyarakat, memiliki
siswa yang sangat dekat kami. Makhfudin yang baik hati juga sudah mulai
memiliki sikap yang kritis dan jika ada pembelajaran. Begitu juga anak-anak
yang lain juga mulai akrab dengan kami. Suatu saat ada suatu peristiwa yang
membuat kita terharu, mereka memberikan kejutan kepada kami pada saat hari guru.
Kami bapak ibu guru tidak
diperbolehkan masuk kelas mereka dengan alasan yang tidak jelas, mereka enggan
memberikan alasannya. Si Hafida, menghadang kami agar tidak masuk kelas dulu
sebelum pembelajaran.
“Bu… Ibu, jangan masuk kelas dulu
ya, kelasnya ada sesuatu bu jadi bau, ini sedang kita bersihkan dan belum selesai,
dan baunya menyengat jadi lama membersihkannya, nanti kalau sudah bersih anisa
beri tau deh”, begitu kata anisa menghadang kami.
Setelah selesesai membersihkan kelaspun
Anisa dan Hafida memberi tahu kami sudah boleh masuk ke kelas, dan
mempersilakan kami untuk masuk kelas.
“Bapak, ibu… kami sudah selesai membersihkan kelas, sekarang
Bapak ibu sudah bisa untuk masuk ke kelas. Tapi jangan terkejut y ajika ada
sesuatu”, Kata Anisa.
Kami terheran-heran kenapa mereka
bilang demikian, tapi Bapak Ibu Guru semua tetap memasuki ruang kelas mereka
dengan sangat heran.
Ternyata oh ternyata mereka sudah
menyiapkan kejutan berupa tulisan SELAMAT HARI GURU Bapk/Ibu guruku di papan
tulis. Mereka mengucapkan selamat hari guru dengan semangat.
“Selamat hari guru Bapak Ibu guru
semoga hari ini menjadi hari special bagi Bapak dan Ibu Guru, semoga Anda senang
dengan hadiah kecil dari kami.”, semua anak mengucapkannya dengan serentak sambal
menyalami kami.
Lantas mereka menyanyi terimakasih
guru pada acara tersebut.
“Terima kasihku Ku Ucapkan, pada guruku yang tulus.
Ilmu yang berguna selalu kau
berikan untuk untuk bekalku nanti.
Kira-kira begitulah lirik lagu yang
mereka nyanyikan. Sama sambal menyenyikan tas merah.
“Selamat pagi semua kunantikan
dirimu, kugendong tas merahku dipundak “
Setelah itu ada sekelompok anak
yang menyanyikan lagu band smbil membawakan gitar. Kami pun ikut menyanyikannya.
Kejutan dan nyanyian kecil yang
sederhana ini membuat aku dan teman-teman terharu dan menetes kan air mata dan
senang menjadi guru-guru mereka.
Semangat anak-anak ini yang membuat
aku dan teman-teman yang lain senang tinggal disini. meskipun ada saja yang
membuat kami tidak betah. Entah terkait ulah Bapak/Ibu guru, anak-anak yang
bandel, serta sikap masyarakat yang membuat kami muak. Seperti sikap korupsia
di masyarakat yang tidak diberantas. Maupun sikap kedisiplinan dari aparatur
masyarakat yang sangat kurang sekali hal ini yang membuat kami tidak betah
disini.
Akan tetapi pengabdian tetaplah
pengabdian yang harus kita tuntaskan dimanapun tempatnya dan bagaimanapun
keadaannya.
Seperti lirik yel-yel yang sempat kami
nyanyikan ketika di Lanal Malang yang tim kami ubah lagunya sedikit
“Temanku seperjuangan ingatlah di Aceh
Selatan
Tempat Sarjana di Didik Dan di
tempa menjadi pendidik yang sejati
Oa eyo… Oa e yo
Oa eyo oa eyo oa eyo…
Lagu tersebut merupakan lagu penggembira
dan lagu penyemangat bagi kami di perantauan. Dimanapun berada kami berada
selayaknya lah kami belajar dan ditempa oleh keadaan agar menjadi lebih baik lagi.
Semoga aceh selatan menjadi saksi selama
kita mengabdi di daerah 3T. Indonesia termasuk
aceh dan jawa adalah tempat yang indah yang memberikanku pelajaran.
Semoga kita selalu ingat tempat
pengabdian yang telah memberikan banyak pelajaran.
Comments
Post a Comment