Disinilah kegiatan SM3T dimulai, kami semua 38 peserta dari LPTK UM mulai diberangkatkan dari Lanal malang menuju aceh selatan dengan maskapai lion air. Keseokan harinya kami tiba di kabupaten aceh selatan dengan disambut oleh Bupati Aceh Selatan dan Kadisdik aceh selatan bapak yusafran S.Pd, M.Si. dan diterima oleh kepala sekolah masing-masing. Saya bersama Gita dibawa kepala sekolah SMAN Hidayatul ilmi Trumon Yaitu Bapak darmawan untuk mengetahui dimana letak sekolah kami, dan diajak ke tempat tinggal sementara di rumah Bu Nuraini seorang wakasek di SMA kami ditempetkan. Sesampai dirumah Bu Nur, kami bertemu dengan fina teman sepenempatan kami yang berasal dari LPTK padang.
Sebelum mendapatkan tempat tinggal sementara kemi dipersilakan untuk tinggal dirumeh bu Nur, beliau sangat baik sekali dan menganggap kita sebagai keluarga. Hari pertama kami berencana untuk mengunjungi sekolah, Bu Nur menyuruh untuk guru-guru GGD kak santi dan bang bambang untuk menjemput kami. Sebelumnya kami diberi tau bahwa sekolah kami masih menumpang dengan sekolah SMAN 1 Trumon. Setelah sampai di sekolah kami berkenalan dengan satu guru GGD yaitu bang eka. Mereka mengajak kami untuk berkenalan ke setiap kelas dan melihat kondisi lingkungan.
Sekolah kami adalah sekolah unggul tetapi masih baru berdiri dan masih menumpang dengan sekolah lain, dan masih tersedia dua ruang untuk kelas 1 dan satu ruang untuk ruang kelas 2, serta satu ruang lagi untuk guru. Dengan 36 siswa, 12 siswa kelas X dan 24 siswa kelas XI. Disini hanya ada 3 guru GGD,kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, ditambah kami 3 orang guru SM3T.
Sebelumnya saya terheran-heran mengapa kondisi sekolah unggul seperti ini hanya ada 2 ruang, dan sedikti siswa. Dan kondisi siswa pun bukan siswa pilihan seperti dikota-kota. Menurut cerita dari wakasek sebelumnya tahun ini sekolah kami mendapat banyak siswa namun ada isu simpang siur dari masyarakat bahwa sekolah kami akan dipindah ketempat yang lebih dalam yang jaraknya cukup jauh dari sekolah kami, dan akhirnya wali siswa banyak yang memindahkan anaknya ke sekolah lain. Mereka tidak mau jika anaknya ke sekolah yang jauh.
Setelah berkenalan dengan sekolah kami diberi jadwal mengajar saya diberi jadwal 3 jam untuk mata pelajaran ekonomi, 2 jam mata pelajaran kewirausahaan dan 2 jam mata pelajaran sejarah. Sebenarnya saya masih bingung karena diberi jam untuk mata pelejaran yang bukan bidang saya. Saya berfikir tentang apa yang akan saya berikan untuk siswa. Sedangkan untuk pelajaran saya sendiri sebenarnya sudah ada guru honorer yang mengajar bidang ekonomi. Namun guru tersebut jarang masuk sekolah, maka Bu Wakasek tetap memberikan jam untuk mata pelajaran ekonomi untuk kelas satu.
Pada awal diaceh sakit karena proses adabtasi dengan cuaca diaceh selatan yang sangat panas dan tiba-tibahujan jauh beda sekali dengan kondisi di blitar dan malang yang cuacanya sejuk. Pada saat masuk kelas pertama kali pun saya kurang bersemanagat karena kondisi yang sakit, kurang adanya persiapan mengajar dengan mapel yang bukan bidangnya dan kondisi siswa yang pasif, bahkan saya sendiripun mempunyai sifat introvert. Akibatnya siswa dan guru pun menjadi pasif. Ada seorang anak yang mengomentari. Kalau saya tidak asyik seperti orang sakit dan lain-lain. Namun saya tetap menjalankan tugas saya dengan mencari-cari sumber belajar diinternet dan mencari bahan dari teman yang mempunyai basik sejarah.
Untuk mengajar pelajaran prakarya dan kewirausahaan saya juga mengalami kesulitan karena sebelumnya tidak pernah mengetahui pelajaran prakarya. Namun saya terpaksa mengajarnya karena tidak ada jam selain itu karena sekolah tersebut hanya ada jurusan IPA. Namun saya mengatasinya dengan mencari refensi dari internet dan teman guru yang mengajar mata pelajaran prakarya.
Selain mengajar kami juga di mengadakan pendampingan dalam kegiatan ekstrakulikuler, misalnya dalam kegiatan pramuka. Namun motivasi anak-anak dalam mengikuti kegiatan ini masih kurang sehingga masih banyak anak yang tidak datang dalam kegiatan ini.
Kamipun turut serta dalam menyusun soal ujian semester, karena di sekolah kami dalam menyusun soal semester tidak melalui tim MGMP melainkan menyusun soal secara mandiri. Setelah tiba waktu ujian semester saya terheran-heran kembali karena melihat anak yang mengerjakan soal tidak membaca soalnya dikarenakan soalnya hanya ada 40 pilihan ganda maka mereka hanya main tebak-tebakan dalam menjawab. Anak-anakpun sudah menyelesaikan soal ujian sebelum waktu ujian habis. Namun setelah kami mengoreksi hasil ujian mereka banyak dari mereka yang tidak melampui batas KKM. Dalam pikiran mereka mungkin hanya asal mengerjakan tugas tidak memikirkan hasil kedepannya.
Semoga saja karena saya dipaksakan untuk mengerjakan suatu hal yang tidak biasa saya kerjakan, maka saya terpaksa mengerjakannya, dan akhirnya saya terbiasa mengerjakan itu semua. Pada suatu saat nanti saya akan terbiasa melakukan suatu pekerjaan dengan profesional. Saya masih ingin belajar untuk mencari strategi bagaimana agar saya bisa untuk mengajak mereka belajar, dengan cara yang menyenangkan, dan pada akhirnya mereka tidak tersadar bahwa mereka sedang belajar.
Kegiatan Kemasyarakatan
Setelah beberapa minggu dipenempatan kami mendapatkan rumah baru, rumah kayu warna biru. Kami tinggal bersama tujuh orang anak padang. Kami langsung membereskan dan melengkapi perabotan dalam rumah. Kebetulan rumah kontrakan kami dekat dengan pusat keramaian, banyak toko disekitar tempat kami tinggal dan ada pekan setiap minggunya. Untuk mempermudah transportasi kesekolah saya patungan dengan fina untuk membeli sepeda motor.
Selanjutnya kami mulai melakukan lapor diri dengan perangkat desa mulai dari kadus, keucik, dan pak camat dan kapolsek radang rimba agar keberadaan disini diketahui oleh perangkat desa tersebut. Mereka menyambut peserta SM3T dengan antusias. Kami sering ikut serta dalam berbagai kegiatan masyarakat di kampung mulai dari yasinan, Kegiatan ibu-ibu PKK misalnya ikut kepanitiaan dalam lomba puisi dalam memperingati hari ibu. Ibu-ibu PKK pun sering mengajak kami jika ada kegiatan kemasyarakatan.
Purna Ari Prihatin
SMA Unggul hidayatul ilmi trumon aceh selatan
Comments
Post a Comment