Skip to main content

Kompetensi Pedagogik Guru

Menjadi guru bukan hanya sekedar berbicara disekitar siswa melainkan juga harus mempunyai kompetensi tertentu antara lain, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, dan kompetensi profesional berikut akan kami paparkan tentang kompetensi pedagogik guru antara lain:

1.     Menguasai Karakteristik Peserta Didik Dari Aspek Fisik, Moral, Spiritual, Sosial, Kultural, Emosional, dan Intelektual.

Pada indikator ini guru dituntut untuk mengenala karakter siswa secara fisik baik nama maupun wajah siswanya. Bagaimana keadaan sosialisasinya, emosi, dan kemampuan akademiknya.

2.     Menguasai teori Belajar Prinsip-prinsip Pembelajaran Yang Mendidik.

Menurut dimyati dan mujiono (2006:7) “belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri”

3.     Mengembangkan Kurikulum yang Terkait Dengan Mata Pelajaran yang Diampu

Kegiatan proses belajar mengajar disekolah formal selalu berpatokan pada kurikulum. Pada pelaksanaannya seorang guru tidak hanya mengerti arti kurikulum saja melainkan juga pengembangan kurikulumnya.

 

4.     Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

Guru perlu tahu bagaimana hakekat belajar, mengajar dan mendidik. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang mendidik merupakan tugas utama guru. Guru dituntut tidak hanya mentransfer pengetahuan saja melainkan juga bagaimana mendorong siswa untuk menyikapi pengetahuan yang telah mereka pelajari dengan sikap yang sebagaimana mestinya. Dengan tujuan agar membentuk moral siswa yang positif.

5.     Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.

Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam sebuah proses pembelajaran menjadi sangat penting pada era global seperti saat ini. Setidaknya guru perlu mengintegrasikan TIK misalnya untuk media gambar, dan model pembelajaran.

6.     Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Disini berarti bahwa guru dituntut untuk membantu pengembangan peserta didik agar mengasah potensinya secara optimal.

7.     Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.

Dalam berkomunikasi dengan siswanya baik dikelas maupun diluar kelas guru seharusnya mampu berkomunikasi secara efektif artinya menggunakan bahasa yang benar dan mudah difahami oleh siswa, bersifat empatik dengan menunjukkan perhatian kepada semua siswanya, dan menunjukkan sikap santun karena guru merupakan sosok  yang digugu dan ditiru dalam kata lain menjadi panutan setiap siswa

 

8.     Menyelenggarakan penilaian  dan evaluasi proses dan hasil belajar

Karakter mata pelajaran ekonomi merupakan cabang dari pelajaran ilmu sosial. Ilmu sosial merupakan ilmu yang mengajarkan bagaimana individu hidup bersama individu lain yang saling berhubungan dalam hal kegiatan ekonomi yaitu kegiatan konsumsi,produksi distribusi baik dalam lingkup mikro maupun makro. Evaluasi dalam proses belajar ekonomi hendaknya tidak hanya pada aspek kognitif saja melainkan juga pada aspek afektif seperti pemecahan masalah, diskusi kelompok, dan penalarannya.

9.      Memanfaatkan Hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.

Hasil penilaian dan evaluasi hendaknya tidak hanya ditujukan kepada siswa saja melainkan menjadi umpan balik bagi guru. manfaat untuk siswa yaitu sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajarnya sedangkan untuk guru adalah untuk mengetahui kekurangan dan kelebihannnya dalam mengajar. Serta meningkatkan kualitas proses pembelajaran

10.  Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran

Tindakan reflektif yaitu kegiatan yang memberikan umpan balik dan motivasi kepada guru dan siswa terhadap pembelajaran yang sedang atau sudah berlangsung digunakan untuk pembenahan kualitas pembelajaran.

 

 

 

Sedangkan pada proses pembelajaran guru perlu menlakukan hal-hal sebagai berikut:

 

1.     Konsistensi kegiatan belajar-mengajar dengan kurikulum  meliputi aspek-aspek: Tujuan-tujuan pengajaran, Bahan pengajaran yang diberikan, Jenis kegiatan yang dilaksanakan, Cara melaksanakan setiap jenis kegiatan, Peralatan yang digunakan untuk masing-masing kegiatan, dan Evaluasi

 

2.     Pendekatan Belajar Mengajar

Pendekatan belajar yang dilakukan guru sebaiknya pendekatan secara berkelompok maupun individual. Menurut Djamarah (2010:54) ) menyatakan bahwa. Guru perlu memahami wawasan bahwa strategi pengajaran harus memperhatikan perbedaan anak didik pada aspek individual ini. Pendekatan individual dapat digunakan misalnya pada kasus menghentikan anak didik yang suka bicara dengan memisahkan salah satu anak didik pada tempat yang terpisah. Pendekatan individual juga bisa digunakan untuk pemecahan kesulitan belajar siswa

3.     Motivasi Belajar Siswa

Keberhasilan proses belajar-mengajar dapat dilihat dalam motivasi belajar yang ditunjukan oleh para siswa pada saat melaksanakan kegiatan belajar-mengajar. Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran, Semangat-siswa untuk melakukan tugas-tugas belajarnya. Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas-tugas belajarnya. Reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru. Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan

4.     Keaktifan Para Siswa dalam Kegiatan Belajar

Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya.Terlibat dalam pemecahan masalah. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya. Berusaha mencari informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru. Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya

5.     Interaksi Guru-Siswa

Parkay (2010:97) mengemukakan bahwa “guru yang sukses mempunyai keterampilan komunikasi yang efektif mereka mengemukakan diri mereka secara verbal dan non verbal (dan dalam tulisan) dengan cara yang jelas, tepat, dan menarik tanpa berbicara diatas tingkan pemahaman siswa”.

 

6.     Interaksi antara siswa dengan siswa

Slameto  (2010:66) menyatakan bahwa “ guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana, tidak akan melihat bahwa di dalam kelas ada grup yang saling bersaing secara tidak sehat. Jiwa kelas tidak terbina bahkan hubungan siswa tidak tampak”.

7.     Peran Guru dalam Proses Belajar-Mengajar Interaktif

Proses pembelajaran interaktif merupakan proses pembelajaran yang menuntut adanya interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, maupun siswa dengan lingkungan belajarnya. Menurut.Usman (2011:9-12) peran guru dalam proses pembelajaran interaktif adalah sebagai demonstrator, pengelola kelas, mediator dan fasilitator, serta sebagai evaluator.

Comments

Popular posts from this blog

Proses Memasang GA4 di Blogspot Akhirnya Sukses Juga

  Tahapan pengembangan blogger hingga menjadi blogger yang profesional tidaklah sesimple yang saya bayangkan. Mulai dari membuat tulisan yang menarik dibaca, membuat Artikel yang menarik, menyesuaikan SEO, membuat domain, serta memasang TLD, hingga memasang GA4. Banyak istilah atau sesuatu yang baru dalam mengembangkan blog yang tidak saya ketahui sebelumnya. Apa itu domain, TLD, SEO hingga memasang GA4 makanan apa itu dan bagaimana saya menggunakannya. Akan tetapi setelah melalui proses dan panduan dari para mentor OBS pun membuat saya mudah memahami dan melakukan Langkah-langkahnya. Hingga kini sampailah pada tahap Proses memasang GA4 di blog akun saya. langkah pertama Proses Memasang GA pada blog dimulai dari mengkonfigurasi dari GA universal menjadi GA4 dari membuat akun  Nama akun diisi dengan nama akun yang telah anda buat, setelah membuat akun maka kita memilih lanjut.  Tahap kedua adalah mengcreate property data, kolom properti diisi dengan nama domain web yang anda punya

Apa Saja Keuntungan mengikuti kelas ODOP BLOGGER SQUAD?

  Awal mula saya mengetahui komunitas ODOP pada beberapa tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2016 dari seorang bloger yang sempat saya ikuti tulisannya karena ketertarikan saya pada dunia pendidikan. Saya pun sempat mengikuti komunitas ODOP pada tahun tersebut, akan tetapi karena sesuatu kesibukan dan niatnya kurang kuat saya pun tidak dapat mengikuti sampai akhir. Pada tahun 2023 ini saya akhirnya menemukan lagi komunitas ini lewat media sosial dan saya pun memutuskan menata hati untuk mengikutinya sampai akhir. Materi-demi materi saya ikuti, tugas demi tugaspun saya kerjakan walapun mesti berhutang tulisan dan menjadi manusia deadliner, saya pun mampu menyelesaikannya. Sungguh kepuasan yang maksimal bisa menyelesaikan rekrutmen tersebut. Setelah lolos ikut rekrutmen saya dimana kami resmi menjadi anggota ODOP batch 11. Kami dimasukkan dalam grup besar dan diberikan pIlihan untuk mengikuti beberapa kelas. Saya lebih memilih mengikuti kelas ODOP Blogger Squad dengan tujuan saya b

Proses Memasang TLD Pada Blog Pribadiku

Proses membuat blog saya mulai pada sepuluh tahun yang lalu pada saat saya telah selesai kuliah. Pada saat itu saya berpikiran mengembangkan hobi saya dalam hal tulis menulis. Pada saat itu kemampuan menulis saya belum selancar dan menarik sekarang.   Jadi menulis pada saat itu hanya sebagai kebiasaan, belum memperhatikan kualitas dan kebermaknaan tulisan. Setelah itu saya berpikiran bagaimana caranya agar tulisan saya dapat dibaca oleh banyak orang. Kebetulan saya terlintas untuk membuat blog, karena saya banyak membaca blog dari para blogger terutama tentang pendidikan dan kebermaknaan hidup. Oleh sebab itu saya membuat blog meskipun belum secanggih, semenarik dan seniat sekarang dalam hal tulis-menulis. Pada saat itu saya belum ada kebiasaan menulis dalam blog. Karena ada beberapa keperluan yang harus saya jalankan pada saat setelah kuliah, selain itu juga saya belum mengetahui bagaimana cara mengembangkan blog agar menarik baik dari segi konten maupun dari segi desain blog . Se