Menulis sebenarnya
merupakan hobi lama yang kini telah terbengkalai tidak terselurkan, dulu
kegiatan menulis merupakan sarana healing bagi saya dan untuk mencurahkan
pikiran-pikiran yang mengendap. Karena menulis
membuat pikiran menjadi lebih lega. Entah kenapa akhir-akhir ini banyak malasnya
untuk menulis. Akan tetapi semenjak dibukanya komunitas menulis episode ke-11 menjadikan
saya lebih memaksakan diri untuk menulis.
Menjadi anggota kumunitas
ODOP Angkatan ke 11 membuat diri Ini tertantang untuk mengikuti program-progamnya
baik ikut menulis harian, ikut tantangan, dan mengikuti kelas-kelas materi yang
diadakan setiap malamnya. Bagiku yang mempunyai sifat introvert dan pemalas baik
secara online maupun ofline menjadikan aku lebih memaksakan diri untuk
mengikutinya. Ingatlah kata orang bahwa kita bisa karena terbiasa.
Kegiatan-kegiatan menulis
dan Materi ODOP memberikan kesan-kesan tersendiri misalnya saat menulis harian
membuat kita merancang apa yang kita ingin tuliskan, membuat kita mampu untuk
mempublis apa yang kita pikirkan ke dalam tulisan seperti layaknya jurnaling. Hal
yang membuatku menjadi beban adalah saat tuntutan menulis bersamaan dengan
tuntutan pekerjaan di Instansi. Apalagi kalau menulis itu ditentukan
tema-temanya akan menjadikanku berfikir lebih keras lagi. Hal ini yang membuatku
banyak berhutang tulisan dan menjadikan nilai harianku tidak maksimal.
Setiap minggu di
komunitas ODOP ada menulis tantangan setiap minggunya. Dimana panitia menyiapkan
tema khusus tantangan setiap minggunya. Aku awalnya sedih kalau ada tantangan
yang ditentukan dan aku tidak terbiasa menulisnya. Ternyata dibalik tantangan
yang tidak bias itu panitia sudah menyediakan materi yang menarik terkait
tantangan tersebut. Ada banyak tantangan yang telah saya ikuti, yaitu menulis
cerita pendek, menulis cerita anak, menulis kan biografi tokoh, menuliskan
cerita bersambung, dan kesan pesan di ODOP.
Panitia setiap harinya
menyiapkan materi terkait tantangan, ada materi menulis biografi, cerita anak,
menulis cerpen, mengoptimasi media sosial, mengenal tulisan fiksi, personal branding
penulis, menjadi writer preneur dan Key writing. Menurut saya materi di ODOP semua
menarik, tetapi dari yang menarik itu
ada yang paling menarik yaitu key writing, yang menyajikan bagaimana tips menulis
agar lebih istiqomah. Perlu strategi yang handal untuk menjadi penulis yang
baik yaitu dan tulisan kita dilihat orang. Memiliki niat yang baik, humble,
niat baik dan good attitude.
Dibalik semua tantangan yang
diberikan salah satu tantangan yang membuat saya berjuang keras adalah
tantangan terakhir, yaitu menulis cerita bersambung. Bagi saya menulis fiksi
itu butuh imajinasi mumpuni, sementara saya belum terbiasa untuk berimajinasi
lebih baik. Namun semua tantangan haruslah
dihadapi demi kemajuan diri.
dibalik tantangan yang sangat
membuat effort ada pemateri handal handal ada pemateri personal branding ada
kak Simi, kak Dita yang menyampaikan materi tata bahasa, kak Asti yanv menyampaikan materi
di kelas writer preneur, dan kelas terakhir pada kelas key writing oleh kak widyanti
yuliandri.
Semua pemateri sangat
menarik untuk di Ikuti dan menambah wawasan kami menjadi penulis yang lebih
baik. Menjadi penulis yang baik membutuhkan konsistensi dalam melakukan penulisan,
ketelitian dalam tata bahasa, perlunya branding diri akan menjadi penulis
seperti apa kita dikenal, perlunya strategi untuk memotivasi diri sendiri menjadi
penulis yang lebih baik seperti komitmen untuk menjadi penulis yang lebih baik,
humble terhadap pembaca yang menikmati tulisan kita. Membuka diri terhadap
orang lain yang mengorksi tulisan kita. Empati terhadap pembaca yang akan
menikmati tulisan kita. Seorang penulis juga merupakan seorang pembaca yang
baik. Seorang pembaca yang baik pasti menghargai tulisan orang lain juga tidak
asal menjudge tulisan orang lain.
Ketika kita ingin menjadi
penulis yang baik juga harus tau apa tujuan kita menjadi penulis. Jangan lah
menjadi penulis hanya untuk mendapatkan honor semata, akan tetapi menulis untuk
menyebarkan kebaikan secara terus menerus. Sehingga kebaikan itu akan tersampaikan
kepada orang lain yaitu pembaca. Pembaca ini layaknya konsumen yang mempunyai
sifat seorang raja. Pembaca layaknya kita suguhi dengan tulisan yang bagus-bagus
agar mereka tertarik untuk terus melihat tulisan kita.
Tak kalah menariknya dalam
mengikuti komunitas ODOP kita didampingi oleh panitia yang setiap kali mengingatkan
untuk menulis ketika ada hutang tulisan, mendampingi kita ketika ada kesulitan
dalam menulis.
Serta teman-teman
seperjuangan di ODOP yang menjadi wadah
untuk sharing, berbagi cerita ketika ada kesulitan dalam menghadapi tantangan. Teman-teman
seperti layaknya keluarga yang sedih ketika temannya tereliminasi saat poinnya
belum terpenuhi. Semua hal tersebut patut untuk menerima uacapan terimakasih
dari saya karena telah membangkitkan semangat menulis Kembali.
Comments
Post a Comment