suatu perkuliahan kewirausahaan tiba-tiba dosenku
menyisipkan materi sejarah dan menunjuk satu per satu mahasiswa untuk
menyebutkankan raja-raja yang mempunyai gelar empu. Tibalah giliranku menjawab
ternyata raja yang telah kuketahui telah terjawab juga oleh keempat temanku
tadi. Aku sudah tidak bisa mengingat empu-empu yang lain. Hahaha memalukan
sekali masa orang indonesia tidak mengenal sejarah bangsanya sendiri.
Perkuliahan dari Bapak Dosenku yang super Inspiratif bagi
kami mahasiswa PPG masih berlangsung pada keesokan harinya. Entah pada saat itu
sedang menceritakan apa, aku tidak begitu ngeh karena hatiku sedang gak mood.
Tiba- tiba beliau bertanya " Iki opo enek sing teko Blitar?"
"saya pak " jawabku dengan singkat. Karena hanya
aku sendiri mahasiswa dari Blitar di Kelas itu.
Kemudian beliau melanjutkan pertanyaannya " Blitar
ngendi ?" Tanyanya kepadaku
"Wlingi Pak" Jawabku lagi-lagi dengan singkat dan
menunduk geram.
Oww Wlingi, Wong wlingi iki wes kenek pengaruh malang, wes
lali karo Blitare, Blitare ilang kabeh, paling sing dieling-eling mek Uceng
Thok. Beliau menanggapinya dengan tegas. Entahlah setelah itu beliau sering
mengatakan " Lek bosone Blitar bla-bla..."
Akupun bertanya-tanya cuek, apalah Bapak ini dari tadi
menyebut bosone Blitar. Namun dalam hatiku juga bergumam mungkin Bapak ini
sedang memotivasiku untuk lebih mengenali sejarah asalku, karena sebenarnya
dikota asalku ini mempunyai cerita sejarah tersendiri mulai dari keberaniannya
Adipati Aryo dalam membabat alas Blitar dan mengusir Bangsa Tar-tar sehingga
muncullah Balitar atau biasa disebut Blitar. Ada Supriadi dan Kawan-kawannya
yang memelopori gerakan PETA dalam menumpas penjajahan Jepang. Blitar terkenal
dengan Bung Karno sang Ploklamator, Soekarni, dan lain-lain. Bahkan sampai
saat ini banyak tokoh-tokoh dari Blitar seperti Pak Boediono Wapres pada
jamannya Pak SBY. Pak Djarot Wagub Gubernur Jakarta pada masa Bapak Ahok, dan
masih banyak lagi mungkin. Mereka adalah tokoh besar yang patut dicontoh dan
diikuti perjuangan dan pemikirannya.
Namun aku sering melupakannya, karena aku terlalu cuek
dengan peristiwa sejarah asalku sendiri, dari masa sekolahku dulu. Sehingga aku
melupakan arti nilai sejarah pada kehidupanku sehingga aku mengabaikannya
dan berusaha melupakannya. Kenapa harus capek-capek menghapal nama tokoh,
tanggal dan tahun peristiwa sejarah ? Menurutku itu merupakan hal yang sangat
membosankan.
Seperti pelajaran sejarah tadi jika Guru memberikannya
dengan asal-asalan hanya dianggap omong kosong belaka, serta tidak akan berbekas
didalam memori siswa. Sehingga pada masa dewasanya tidak akan mengingat
peristiwa sejarah. Namun hal tersebut jika diajarkan dengan benar kepada
peserta didik maka akan menumbuhkan semangat dalam kehidupannya. Mungkin jika
saat itu aku mendapatkan pelajaran sejarah yang menarik dan bisa menginspirasi,
aku tidak akan semalas sekarang, dan telah mengikuti orang-orang hebat
terdahulu.
Akupun sebagai guru ekonomi juga sedemikian rupa jika
asal-asal dalam memberikan pelajaran kepada peserta didik akan berakibat tidak
bijaknya siswa dalam memutuskan pilihan-pilhan penting dalam kehidupannya. Akan
membuat seseorang serakah karena tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan
keinginannya sedangkan keduanya ada gap dengan alat pemuas kebutuhan. Mungkin
siswaku kelak akan sulit menentukan kebijakan dalam mengatasi masalahnya. Serta
tidak bisa menghargai waktu. Betapa hal itu menjadi masalah yang sangat pelik
nantinya, karena siswa saat ini akan hidup dimasa depan dengan berbagi
tantangan.
Aku harus menjadi seorang guru yang hebat yang bisa
menginspirasi, sehingga kelak jika siswaku kembali kepadaku sambil berkata
" Terima Kasih Bu, karena pelajaran yang ibu berikan saya menjadi orang
sukses dan bisa membantu orang lain. Bahkan orang lain pun akan terkesima kepadanya.
Alangkah senangnya hati ini.
Ya Jadi Guru bukanlah pekerjaan mudah, apalagi bagi
seorang Introvert sepertiku, yang mau ngomong didepan umum harus berpikir lama.
Sedangkan guru merupakan seni, seni bagaimana harus menyampaikan sesuatu kepada
orang lain agar lebih menarik dan mudah dipahami. Pikiranku pun bergejolak
apakah seorang introvert sepertiku bisa menjadi Guru yang hebat? Yah lagi-lagi
semua butuh proses, usaha, dan keyakinan. Meskipun pada saatnya nanti entah aku
ingin jadi apa?.
Guru-guru hebat akan menciptakan orang-orang unggul di
Masanya, Guru-guru hebat tidak hanya mengajar tapi mendidik dan menginspirasi.
Guru-guru hebat memakai otak dan hati dalam menyampaikan suatu pelajaran. Guru
hebat tidak akan memperhitungkan imbalan yang akan didapat. Guru hebat selalu
ikhlas dan total dalam menyampaikan pelajaran serta dalam mendidik siswanya.
Terima Kasih Bapak yang telah menginspirasiku, tidak
hanya saat PPG namun jauh sebelum PPG aku telah mengagumi beliau yang cara
ngajarnya selalu out of the box. Dengan kecerdasannya beliau selalu
total dalam mengajar, beliau sosok yang unik. Dikelas PPG ini beliau sangat
total dalam memberikan materi, memberikan wejangan dari A sampai Z, dan sering
mengatakan "kalau jadi guru minimal seperti saya". Semua itu agar
melahirkan Guru HEBAT. Karena Guru HEBATterlahir
dari Guru yang HEBAT.
Comments
Post a Comment