1.
Persaudaraan yang kuat
Pihak paguyuban mempertimbangkan adanya
dampak yang diberikan kepada keluarga pedagang yang melakukan tindak tercela
tersebut agar kesejahteraan dari keluarga pelaku tetap terjamin. Karena pelaku
tindak tersebut dengan tidak menjatuhkannya. Namun memberikan konsekuensi terhadap
pedagang untuk keluar dari keanggotaan, dengan harapan nantinya masih bisa
melakukan kegiatan ekonomi ditempat lain dengan perilaku yang lebih baik.
Hal
ini seuai dengan asas networking
(Kerja sama) dan brotherhood
(Kekeluargaan) menurut Witjaksono (2016)
untuk memwujudkan keberlanjutan ekonomi masyrakat tidak menginginkan barang
fisik yang mewah namun membutuhkan lingkungan yang membuat hidup lebih
bermakna, penuh kebahagiaan, serta keamanan dan kenyamanan. Hal ini perlu
adanya perubahan budaya dan moral dalam perilaku ekonomi yaitu iklim yang
damai, mementingkan persaudaraan, dan anti kekerasan.
2. Kepercayaan
Pihak paguyuban juga menerapkan kebijakan yang bertujuan untuk mempertahankan keberlanjutan
kegiatan ekonomi anggota becak yang lain. Serta agar anggota lain tidak
melakukan tindakan yang melanggar. Dengan begitu dapat menumbuhkan kepercayaan
wisatawan terhadap pedagang. tumbuhnya kepercayaan pengunjung terhadap pelaku
ekonomi ini juga akan menumbuhkan perekonomian di kawasan wisata tersebut. Hal
ini sesuai dengan pernyataan Putnam dalam Lins, dkk, (2017)
jika ada perusahaan yang mengalami krisis dimana kepercayaan masyarakat menurun
tak terduga, dengan dibangunnya modal sosial seperti kepercayaan dan kerjasama,
mengembalikan kepercayaan itu lebih berharga dari pada kepercayaan yang rendah
pada suatu waktu tertentu.
3.
Bantuan kepada sesama
anggota paguyuban agar mereka dapat bertahan untuk melakukan kegiatan ekonomi
Bantuan sosial kepada
orang yang membutuhkan sangat dianjurkan untuk diberikan agar anggota tersebut
dapat melanjutkan kegiatan ekonominya dan dapat mempertahankan kehidupannya.
Hal ini dilakukan ketika ada anggota paguyuban pelaku wisata yang terkena
musibah, anggota yang lain berogotong royong ikut memberikan bantuan berupa
pengumpulan dana. Bahkan jauh hari sebelum ada yang terkena musibah mereka
sudah bergotong royong untuk berjaga-jaga dengan mengumpulkan dana sosial. Hal
ini membuktikan bahwa ada unsur solidaritas dan persaudaraan dalam kegiatan
ekonomi tersebut.
4.
Memberikan efek jera dan
melakukan pembinaan kepada anggota yang membuat masalah
Setiap
kegiatan tidak dapat luput dari permasalahan apalagi kita berkegiatan dengan
banyak orang atau bermasyarakat yang memiliki pemikiran, keinginan dan
kebutuhan yang berbeda. Karena hal tersebut ada peluang bagi setiap anggota
untuk melakukan kegiatan negatif atau kriminal. Dalam mengatasi hal ini harus
diberikan sanksi atau efek jera dan pembinaan kepada anggota yang mempunyai
masalah. Selain sanksi juga harus diberikan pembinaan agar kemudian hari akan
menjadi lebih baik dan dapat melanjutkan kehidupannya.
Hal ini tampak pada perilaku pedagang jika ada
orang yang melakukan tindakan kriminal maka akan segera memberikan sanksi yang
tegas dengan mengeluarkan langsung dari paguyuban dan memberikan pembinaan agar
ketika keluar dari paguyuban masih bisa melanjutkan pekerjaannya. Namun, jika
permasalahan sudah berat maka pihak paguyuban akan berkerjasama dengan pihak
yang berwajib.
5. Patuhnya
Kepada Pemerintah
Salah
satu bentuk keberadaban dalam melakukan kegiatan ekonomi adalah dengan patuh
kepada pemerintah. Kita hidup di negara Indonesia seharusnya patuh akan
peraturan yang diberikan kepada pelaku ekonmi.
Keberadaban yang ditunjukkan oleh pedagang
dan pengayuh becak adalah patuhnya terhadap pemerintah. Karena wilayah yang
mereka tempati untuk melakukan kegiatan ekonomi adalah milik pemerintah sehingga
harus menuruti aturan yang dibuat pemerintah.
6.
Kerukunan antar pedagang
Kerukunan akan memberikan dampak positif
dalam berkegiatan ekonomi, artinya akan memberikan keuntungan bagi semua pelaku
ekonomi, jika semua pelaku ekonomi rukun maka akan terjadi kerjasama dan
menghindari persaingan yang saling menjatuhkan.
Kerukunan
ini ditunjukkan dengan merekomendasikan wisatawan ke pedagang yang lain jika
barang yang diinginkannya tidak ada di tokonya. Kalo
terjadi
kekompakkan akan ada saling membutuhkan.
7.
Musyawarah dalam
menentukan harga
Hal
ini dikatakan oleh pengelola kawasan bahwa dalam menentukan harga dalam kegiatan
ekonomi ini ditentukan berdasarkan musyawarah antar anggota paguyuban. Pihak
dinas hanya melakukan pengawasan jika ada yang melakukan penetapan harga diatas
harga kesepakatan.
8. Musyawarah
dalam menentukan kebijakan
Musyawarah dan
kebijaksanaan ini digunakan oleh paguyuban becak dalam menentukan kebijakan
dalam menentukan bagaimana anggota baru dapat bergabung dalam paguyubannya.
Sehingga dapat bergabung untuk berkegaitan ekonomi.
9. Musyawarah
dalam mengatasi permasalahan dalam berkegiatan ekonomi
Cara
mengatasi permasalahan kegiatan ekonomi diperlukan mediasi atau musyawarah
dalam mengatasi masalah agar tidak menguntungkan atau merugikan salah satu
pihak.
Sedangkan
menurut Hatta dalam (Tambunan, 2006)
Keadilan dalam ekonomi dapat terjadi jika menerapkan demokrasi ekonomi, wujud
demokrasi di Indonesia adalah musyawarah mufakat. Jadi dalam proses kegiatan
ekonomi setiap warga akan melakukan musyawarah terlebih dahulu untuk menentukan
kegiatan ekonomi sehingga terjadi kesepakatan dalam menentukan kegiatan apa
yang cocok untuk dilakukan, bagaimana pembagian pendapatan, sehingga terciptalah
kedilan sosial dimasyarakat.
Comments
Post a Comment