Permasalahan
pendidikan sangat banyak dan memerlukan pemikiran yang mendalam untuk
memecahkannya karena menyangkut perkembangan pemikiran, sikap dan karakter
generasi masa depan. Tidak terkecuali dalam pendidikan ekonomi jika
pelaksanaannya keliru maka akan berakibat fatal terhadap karakter peserta
didik. Karena pendidikan ekonomi sejatinya untuk mendidik individu maupun
kelompok agar bisa bertindak rasional dan bijaksana dalam mengambil keputusan
serta memiliki jiwa kepedulian terhadap sesama. Namun, selama ini pelaksanan
pendidikan ekonomi disekolah kurang menanamkan hal tersebut. Hal ini terbukti selama penulis mengajar baik
disekolah luar jawa maupun di jawa masih
sama-sama memiliki masalah dalam pendidikan ekonomi di sekolah. Masalah
tersebut dapat dilihat dari sumber belajar, proses pembelajaran, maupun
siswanya.
Masalah
sumber belajar dapat dailihat dari guru, pemanfaatan lingkungan, dan,
pemanfaatan buku teks, pemanfaatan
teknologi dalam pembelajaran. Pertama, guru kurang memberikan
kesempatan siswa untuk berfikir kritis dan tidak memberikan pengalaman
pembelajaran secara nyata. Contohnya ketika guru mengajar hanya memberikan
teori saja dan tidak memberikan stimulus agar siswa mampu mengeluarkan
pendapatnya. Siswa kurang memahami pentingnya mempelajari ekonomi bagi
kehidupannya karena tidak diarahkan untuk mengalami pembelajaran yang bermakna
dalam berkegiatan ekonomi. kedua,
Pemanfaatan teknologi hanya digunakan untuk mencari bahan belajar saja tidak
digunakan untuk menuangkan apa yang telah dipelajari. Misalnya penggunaan youtube untuk menyampaikan pesan manfaat belanja dipasar rakyat. Ketiga, buku ajar kurang kontekstual
serta tidak memiliki konten yang menarik sehingga membuat siswa bosan. Keempat,
Proses pembelajaran dalam pendidikan ekonomi tidak melibatkan siswa belajar
pada lingkungannya sehingga pembelajaran tidak memberikan pengalaman kepada
peserta didik secara nyata yang mengakibatkan makna dan tujuan pembelajaran
ekonomi kurang tersampaikan kepada peserta didik. Padahal kita dapat melihat
secara nyata bahwa Indonesia ini kaya akan sumber daya alam dan budaya yang
dapat kita jadikan sebagai sumber belajar maupun kita adopsi sebagai model
pembelajaran ekonomi. Namun kebanyakan dalam pembelajaran ekonomi di Indonesia
hanya dilakukan di dalam kelas saja.
Dalam
proses pembelajaran dapat dilihat dari penyampaian materi dan metode
pembelajarannya. Dalam penyampaian materi biasanya hanya memberikan teori-teori yang sifatnya menghafal dan
pemahaman saja, tidak memberikan kesempatan siswa untuk mengalaminya sendiri
apa yang mereka pelajari. Penggunaan
metode pembelajaran banyak mengadopsi model pembelajaran luar negeri dan dalam
pemanafaatannya kurang diinovasi kedalam konteks keindonesiaan, hal ini mengakibatkan
tujuan penanaman ideologi ekonomi pancasila yang merupakan ciri khas bangsa
indonesia kurang tersampaikan.
Pembelajaran
yang penulis paparkan diatas berakibat pada kurang tertanamnya kepedulian
terhadap lingkungan sekitar, serta kurang adanya nasionalisme siswa dalam
bersikap dan berperilaku khususnya dalam berkegiatan ekonomi. Hal ini perlu
adanya penanganan secara seksama untuk mengurangi dampak tersebut.
Setelah
melihat hal tersebut diatas maka penulis perlu merencanakan hal apa yang
seharusnya untuk mengatasi hal tersebut. Maka disini penulis akan mencoba
melakukan inovasi pembelajaran di SMA dimana pembelajaran yang ingin penulis
kembangkan mengenai pembelajaran di lingkungan nyata yaitu di pasar. Tujuan
dari pengembangan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang berideologi
ekonomi pancasila.
Comments
Post a Comment