Skip to main content

Manusia Berfikir


Menurut rhenald kasali dalam bukunya self driver hanya 2% manusia yang berfikir dan mau mengembangkan diri. Lantas kemana sisanya yang lain, sisa dari 2% itu memilih menjadi passenger. Mereka hanya menunggu perintah baru melakukan. Mereka lebih memilih menunggu dari pada berinisiatif menemukan jalan-jalan baru dan terlena dengan jalan karirnya yang mudah.

Setiap Manusia Memiliki Kendaraanya Sendiri

Setiap manusia memiliki kendaraan yang biasa disebut dengan self mereka adalah teman perjalanan anda. Diri sendiri inilah yang membuat anda mencapai tujuan. Disinilah yang membedakan adanya mental  mental passenger dan bermental driver.

Sedangkan orang yang bermental passenger adalah orang yang mengikuti apa yang dijalani driver mereka. Seorang penumpang tidak mau mengambil resiko, yaitu resiko kesasar. Mereka lebih cenderung tidak berfikir dan hanya menikmati perjalanan yang indah tanpa memerlukan inisiatif.

Mereka yang bermental driver pasti harus tahu tujuan hidupnya, tahu jalan seperti apa yang mereka lalui agar cepat mencapai tujuan. Tidak boleh lengah ketika berjalan agar tidak menabrak dan kesasar. Orang bermental driver pasti berani mengambil resiko dalam setiap perjalanannya. Berani mengambil jalan-jalan baru yang belum pernah mereka lalui sebelumnya meskipun dengan resiko tersesat.

Mentalitas juga perlu dilatih, anak-anak muda perlu di berikan tantangan untuk mengeksplor jalan-jalan baru yang belum pernah mereka lalui. Agar terlatih sikap integritasnya atau mudah dipercaya dan keberaniannya. Mentalitas ini merupakan kendaraan hidup mereka. Keterampilan hidup perlu dilatih agar mereka dapat diterima oleh masyarakat banyak.

Pengemudi yang berikir akan berinisiatif mencari cara agar perjalanannya lebih cepat sampai. Seperti ketika berada pada antrian panjang loket jalan tol. Pengemudi yang berfikir pasti tidak akan membiarkan dirinya berlama-lama dalam antrian, serta lebih memilih untuk mengambil antrian lajur paling kiri atau paling kanan.

Sedangkan driver yang tidak berfikir akan menjalani rutinitas yang sama, dengan melakukan antri dibalik antrian jalan tol yang panjang. Serta tetap memepercayai bahwa jalan tol adalah jalan bebas hambatan dan tidak berani untuk berinisiatif mencari jalan lain.

Menjadi driver bukan hanya seorang yang mempunyai SIM dan duduk didepan kursi pengemudi melainkan mereka yang punya nyali dan punya inisiatif untuk berbuat lebih baik.  Pengemudi yang baik adalah orang-orang yang kreatif, dan mampu berbuat sesuatu.

Jika seorang pengemudi kita ibaratkan dengan diri kita, maka mental kita adalah kendaraannya. Banyak dari diri kita yang dinobatkan sebagai pemimpin, namun hanya secara administrative saja. Mereka yang menjadi pemimipin hanya administrative saja biasanya tidak mau melakukan perubahan. Tidak mau berfikir untuk berbuat kebaikan.

Orang yang bermental penumpang cenderung :

1.                   Kurang kemandirian dan cepat menyerah

2.                   Dikendalikan oleh rutinitas rutin menjadi autopilot

3.                   Mudah mengeluh dalam perjalanan hidupnya

4.                   Tidak tahu jalan alternatif keluar

5.                   Mudah frustasi ketika ada perubahan secara tiba-tiba

6.                   Menjadi boros meski tujuannya berhemat.

 

sumber: Self Driving Rhenald kasali, 2014

 

Comments

Popular posts from this blog

Proses Memasang GA4 di Blogspot Akhirnya Sukses Juga

  Tahapan pengembangan blogger hingga menjadi blogger yang profesional tidaklah sesimple yang saya bayangkan. Mulai dari membuat tulisan yang menarik dibaca, membuat Artikel yang menarik, menyesuaikan SEO, membuat domain, serta memasang TLD, hingga memasang GA4. Banyak istilah atau sesuatu yang baru dalam mengembangkan blog yang tidak saya ketahui sebelumnya. Apa itu domain, TLD, SEO hingga memasang GA4 makanan apa itu dan bagaimana saya menggunakannya. Akan tetapi setelah melalui proses dan panduan dari para mentor OBS pun membuat saya mudah memahami dan melakukan Langkah-langkahnya. Hingga kini sampailah pada tahap Proses memasang GA4 di blog akun saya. langkah pertama Proses Memasang GA pada blog dimulai dari mengkonfigurasi dari GA universal menjadi GA4 dari membuat akun  Nama akun diisi dengan nama akun yang telah anda buat, setelah membuat akun maka kita memilih lanjut.  Tahap kedua adalah mengcreate property data, kolom properti diisi dengan nama domain web yang anda punya

Apa Saja Keuntungan mengikuti kelas ODOP BLOGGER SQUAD?

  Awal mula saya mengetahui komunitas ODOP pada beberapa tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2016 dari seorang bloger yang sempat saya ikuti tulisannya karena ketertarikan saya pada dunia pendidikan. Saya pun sempat mengikuti komunitas ODOP pada tahun tersebut, akan tetapi karena sesuatu kesibukan dan niatnya kurang kuat saya pun tidak dapat mengikuti sampai akhir. Pada tahun 2023 ini saya akhirnya menemukan lagi komunitas ini lewat media sosial dan saya pun memutuskan menata hati untuk mengikutinya sampai akhir. Materi-demi materi saya ikuti, tugas demi tugaspun saya kerjakan walapun mesti berhutang tulisan dan menjadi manusia deadliner, saya pun mampu menyelesaikannya. Sungguh kepuasan yang maksimal bisa menyelesaikan rekrutmen tersebut. Setelah lolos ikut rekrutmen saya dimana kami resmi menjadi anggota ODOP batch 11. Kami dimasukkan dalam grup besar dan diberikan pIlihan untuk mengikuti beberapa kelas. Saya lebih memilih mengikuti kelas ODOP Blogger Squad dengan tujuan saya b

Proses Memasang TLD Pada Blog Pribadiku

Proses membuat blog saya mulai pada sepuluh tahun yang lalu pada saat saya telah selesai kuliah. Pada saat itu saya berpikiran mengembangkan hobi saya dalam hal tulis menulis. Pada saat itu kemampuan menulis saya belum selancar dan menarik sekarang.   Jadi menulis pada saat itu hanya sebagai kebiasaan, belum memperhatikan kualitas dan kebermaknaan tulisan. Setelah itu saya berpikiran bagaimana caranya agar tulisan saya dapat dibaca oleh banyak orang. Kebetulan saya terlintas untuk membuat blog, karena saya banyak membaca blog dari para blogger terutama tentang pendidikan dan kebermaknaan hidup. Oleh sebab itu saya membuat blog meskipun belum secanggih, semenarik dan seniat sekarang dalam hal tulis-menulis. Pada saat itu saya belum ada kebiasaan menulis dalam blog. Karena ada beberapa keperluan yang harus saya jalankan pada saat setelah kuliah, selain itu juga saya belum mengetahui bagaimana cara mengembangkan blog agar menarik baik dari segi konten maupun dari segi desain blog . Se