Mungkin dari kita semua sering meremehkan keberadaan Bapak-bapak penjaga kebersihan atau yang biasa disebut pasukan kuning, padahal bapak-bapak inilah yang pengabdiannya paling tulus. Mereka tidak dibingungkan dengan adanya imbalan atau amplop yang diberikan oleh orang lain berkat kerja kerasnya dalam membantu membersihkan fasilitas umum.
Teringat dulu saat musim gencar-gencarnya isu ulat bulu, kebetulan di sekitar rumah banyak pohon rindang yang ditumbuhi ulat. Bagi orang biasa ulat merupakan binatang menjijikan karena bentuk dan Bulunya bisa menyebabkan gatal. Namun apakah bapak-bapak tersebut lantas mempertahankan kegeliannya saat melihat ulat-ulat tadi?, Ya jijik merupakan hal yang wajar namun tanggung jawab dari sebuah profesi harus dipertahankan. Bapak-bapak ini tidak lantas berhenti, namun justru lebih bersemangat membersihkannya demi kenyamanan dan keamanan masyarakat.
Disaat orang lain sibuk dengan gawainya bapak-bapak ini tidak terpengaruh untuk memegangnya. Alat yang familiar dengannya hanya sapu, sekop, dan gerobak sampah. Sungguh mentalnya sangat tangguh tidak lantas terpengaruh dengan tingkah laku masyarakat pada umumnya. Namun sekali lagi amplop sebagai balas jasa pun tidak lantas diterimanya, mereka sadar akan tanggung jawab.
Disisi lain masih banyak yang meremehkan bapak-bapak pasukan kuning ini, masyarakat kita masih banyak yang kurang sadar dengan kebersihan lingkungannya seringkali masyarakat membuang sampah sembarangan. Bukankah seharusnya masyarakat membantu mereka dengan meringankan pekerjaannya seperti membuang sampah pada tempatnya?.
#odop
# onedayonepost batch 6
# Tantangan
Teringat dulu saat musim gencar-gencarnya isu ulat bulu, kebetulan di sekitar rumah banyak pohon rindang yang ditumbuhi ulat. Bagi orang biasa ulat merupakan binatang menjijikan karena bentuk dan Bulunya bisa menyebabkan gatal. Namun apakah bapak-bapak tersebut lantas mempertahankan kegeliannya saat melihat ulat-ulat tadi?, Ya jijik merupakan hal yang wajar namun tanggung jawab dari sebuah profesi harus dipertahankan. Bapak-bapak ini tidak lantas berhenti, namun justru lebih bersemangat membersihkannya demi kenyamanan dan keamanan masyarakat.
Disaat orang lain sibuk dengan gawainya bapak-bapak ini tidak terpengaruh untuk memegangnya. Alat yang familiar dengannya hanya sapu, sekop, dan gerobak sampah. Sungguh mentalnya sangat tangguh tidak lantas terpengaruh dengan tingkah laku masyarakat pada umumnya. Namun sekali lagi amplop sebagai balas jasa pun tidak lantas diterimanya, mereka sadar akan tanggung jawab.
Disisi lain masih banyak yang meremehkan bapak-bapak pasukan kuning ini, masyarakat kita masih banyak yang kurang sadar dengan kebersihan lingkungannya seringkali masyarakat membuang sampah sembarangan. Bukankah seharusnya masyarakat membantu mereka dengan meringankan pekerjaannya seperti membuang sampah pada tempatnya?.
#odop
# onedayonepost batch 6
# Tantangan
Comments
Post a Comment