Sejarah pancasila
Pancasia sebagai ideologi negara Indonesia tidak semata-mata muncul begitu saja melainkan melalui sebuah perjuangan para tokoh kesmerdekan dan sebelum kemerdekaan Indonesia. Penduduk yang ada di Indonesia ini menyatakan kelompoknya sebagai bangsa pada tanggal 28 oktober 1928 yang dikenal dengan peristiwa sumpah pemuda. Pada waktu itu sistem kerajaan sudah menganut sistem keyakinan yang meliputi agama, hindu, budha, kristen, Islam dan konghuchu. sehingga pada masa itu penduduk di Indonesia sudah memiliki keyakinan bahwa diatas manusia itu ada penciptanya yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Setelah mempercayai adanya Tuhan, maka hubungan antar manusia, dan bangsa lain ada rasa kemanusaiaan yang mana setelah itu timbullah rasa kemanuasiaan yang disertai rasa keadilan dan adab pada setiap hubungan dan tingkah laku antar manusia. Sikap tersebut menimbulkan rasa persatuan yang kokoh, Nah untuk memperkokoh rasa persatuan, harus ada musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan, keputusan ini seharusnya dipimpin oleh seortang pemimpin yang bijaksana dan diikuti oleh setiap perwakilan individu. Dalam setiap keputusan selayaknya harus menunjukkan sifat adil dan tidak memihak.
Melihat paparan tersebut sudah menampakkan bahwa masayarakat Indonesaia pada saat itu sudah memiliki cita-cita untuk hidup dengan menganut kebenaran hakiki yaitu ketuhanan yang maha Esa, memiliki rasa kemanusiaan, tercapainya persatuan, adanya kemufakatan yang dipimpin oleh pemimpin yang bijak sana dan mengikut sertakan rakyat dalam setiap pengambilan keputusan, serta terwujudnya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dari falsafah tersebut terbentuklah ideoogi Pancasila seperti saat ini yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusaiaan yang adil dan Beradab
3. Persatuan Rakyat Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebjak sanaan dalam permusyawaratan Perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruhakyat Indonesia
A. Imnplementasi pendidikan pancasila dalam keluarga
Pengertian Keluarga
Keluarga merupakan kumpulan individu yang berada dalam satu rumah tangga, biasanya masih dalan satu runtutan anggota dalam suatu rumah tersebut. Bisa jadi terdiri dari ayah, ibu, nenek, Kakek, dan anak, ada juga dalam suatu keluarga ditambah dengan anggota dari keluarga yang lain bisa keponakan, adik sepupu bahkan Asisten rumah tangga tersebut. Dalam suatu rumah tangga biasanya ada interaksi antara anggota keluarga baik langsung maupun tidak langsung.
Demi terlaksanaanya interaksi yang ideal dan kondusif maka perlu adanya pedoman dan falsafah dalam kehidupan. Bagaimanapun dalam kehidupan keluarga merupakan pondasi dari kehidupan manusia itu sendiri, dimana dikeluargalah awal terbentuknya kelompok atau masyarakat. Maka dari itu penanaman dasar-dasar kehidupan harus dimatangkan dalam kehidupan berkeluarga. Dimana pancasila dalam kehidupan keluarga merupakan nilai-nilai dasar kehidupannya. Dimana implementasinya meliputi sebagai berikut:
1. Implementasi nilai ketuhanan yang maha Esa
Implementasi Ideologi, Kehidupan berkeluarga merupakan lembaga terbaik untuk menanamkan ideologi ketuhanan sebelum anggota keluarga itu sendiri terjun ke masyarakat. Karena setiap anggota keluarga hampir selalu mengikuti keyakinan dalam keluarga tersebut. Pada lingkup ini anggota keluarga harus dimatangkan dalam mengetahui bagaimana nilai ketuhanan yang maha esa, anggota keluarga perlu diyakinkan bahwa kita merupakan makhluk tuhan yang paling sempurna dan diberikan kelebihan dibandingkan makhluk yang lain. Kita hidup sebagai makhluk yang bertugas untuk berbuat kebaikan dimuka bumi. Sehingga anggota keluarga tersebut harus melakukan kebaikan dimanapun mereka berada dengan melakukan perintah dan menjauhi larangannya.
Penanaman toleransi dalam berideologi, diatas telah diuraikan bahwa keluarga merupakan gabungan dari anggota keluarga, dimana dalam setiap anggota keluarga terkadang ada perbedaan keyakinan terkait nilai ketuhanan. Maka selayaknya anggota keluarga tersebut berkumpul untuk mendiskusikan bagaimana menyikapi perbedaan tersebut. Menurut penulis penanaman toleransi sangat tepat ditanamkan disini sebelum anggota keluarga terjun keluar agar kelak tidak terlalu fanatik dalam mengahadapi perbedaan dalam berideologi.
2. Implementasi Sila Kemanusiaan yang adil dan Beradab
Implementasi Kemanusiaan, sila kemanusiaan ini berarti memanusiakan manusia. dalam kehidupan keluarga harus saling menghargai, saling mencintai, menghormati, dan gorong royong, serta memberikan kebebasan dalam berpendapat.
Implementasi sikap beradab, definisi beradab dalam bahasa indonesia adalah bersikap sopan santun serta menghargai diri sendiri dan orang lain. Serta menjujung tinggi aturan atau norma yang berlaku di dalam keluarga.
3. Implementasi persatuan rakyat indonesia
Dalam mengahadapi permasalahan kehidupan keluarga sebaiknya harus dilandasi musyawarah serta mementingkan kepentingan kelompok daripada kepentingan individu agar terjalin persatuan, dan kesatuan.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Kehidupan keluarga merupakan pembelajaran berkehidupan majemuk yang paling dasar sehingga disini bisa terjadi pembelajaran dalam pembuatan keputusan. Misalnya dalam memutuskan untuk kegiatan liburan. Ayah memimpin musyawarah dimana peran pemimpin adalah untuk menyatukan pendapat dengan bijaksana dengan menyatukan aspirasi dari setiap anggota agar tidak mendominasi satu pendapat.
5. Keadilan sosial Bagi rakyat Indonesia
Adil bukan membagi sama persis antar setiap anggota, namun dalam berbagi disesuaikan dengan kebutuhan setiap anggota. Misalnya dalam memberikan nafkah antara anak dan Ibu tidak sama persis karena kebutuhannya dan kebutuhannya juga berbeda. Keadilan disini bukan hanya adil dibidang materi namun dalam hal biologis dan psikologis juga harus disesuaikan dengan kebutuhan tidak harus sama persis.
B. Implementasi Ideologi Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat
Masyarakat merupakan kumpulan individu dalam sebuah negara. Masyarakat berarti bersifat majemuk yang berkumpul dengan banyak kelompok. Dalam suatu masyarakat harus ada ideologi dan peraturan yang mengena kedalam diri masyarakat. Hal ini pancasila sebagai ideologi negara harus diterapkan secara maksimal. Masyarakat merupakan kehidupan yang lebih majemuk dibandingkan dengan kehidupan keluarga. Baik dalam segi keyakinan, pendidikan, tingkat kesejahteraan, dan profesi. Implementasi dalam ranah masyarakat bukan lagi hal yang mendasar seperti dalam ranah keluarga melainkan sudah sampai penerapan yang penuh yaitu hasil dari pembelajaran ideologi dikeluarga.
1. Implementasi sila ketuhanan yang maha Esa dalam Kehidupan bermasyarakat
Implementasi dalam hal ketuhanan
Dalam bermasyarakat meyakini adanya sila ketuhanan yang maha esa sangatlah penting karena dengan meyakini adanya ketuhanan yang maha esa masyarakat tidak akan mudah terpengaruh dengan kegiatan yang melanggar perintah dan laranganNya.
Implementasi dalam toleransi
Masyarakat perlu meyakini bahwa dalam bermasyarakat banyak sekali perbedaan dalam memahami keyakinanannya, bahkan dalam satu keyakinan sekalipun masih ada perbedaan misalnya dalam agama islam ada perbedaan antara warga NU dan Muhammadiyah. Belum lagi dengan agama lainnya, hal ini perlu ditumbuhkan keyakinan masyarakat bahwa dalam berkeyakinan harus menghargai orang lain dalam arti lain menumbihkan sikap toleransi. Kita harus sadar bahwa perbedaan ini bukan untuk ajang berselisih antar manusia melainkan untuk saling mengenal sehingga tidak adanya hal fatal yang merugikan orang lain seperti isu yang terjadi di Indonesia baru-baru ini.
2. Implementasi sila Kemanusiaan yang adil dan berhadap
Seperti yang telah disinggung diatas bahwa kehidupan bermasyarakat merupakan kehidupan antar kelompok individu yang berarti ada banyak kelompok keluarga disini yang membawa adat dan kebiasaan yang beraneka ragam berbagai keluarga. Hal ini jika tidak dijembatani dengan rasa kemanusiaan dan keberadaban akan menimbulkan banyak konflik dimasyarakat.
Lantas bagaimana mewujudkan rasa kemanusaiaan dalam bermasyarakat, yaitu dengan memahami bahwa setiap manusia itu selalu ingin dihormati dan diakui keberadaannya. Sehingga kita adat yang mereka bawa dan tidak sesuai dengan kebiasaan kita harus diakui bahwa itu adalah miliknya, asal tidak membawa dampak buruk bagi masyarakat lain haruslah kita hargai.
3. Implementasi Persatuan Indonesia
Dengan adanya toleransi dan penghargaan antara masyarakat diharapkan terwujudnya persatuan antara masyarakat.
4. Implementasi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Setiap masyarakat berhak untuk menyampaikan aspirasinya dalam menghadapi sesuatu, sehingga tidak ada yang dianak tirikan dalam mengambil keputusan. Setiap mengambil keputusan hendaknya dipimpin oleh orang yang dipercaya, memiliki kebijakan dan dapat menjadi penengah jika terjadi perselisihan antar warganya. Dengan adanya keryatan yang dipimpin oleh orang yang bijaksana dan memberikan hikmah positif maka akan terbentuknya keadilan.
5. Implementasi Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sebagai anggota masyarakat yang baik hendaknya dapat mewujudkan keadilan bagi dirinya sendiri dan orang lain. Dalam artian masyarakat tidak boleh mangambil kepemilikan yang bukan haknya. Bahkan dianjurkan untuk berbagi antara anggota masayarakat yang lain yang membutuhkan sehingga tidak ada ketimpangan antar masyarakat. Hal ini dapat diwujudkan dalam hal kegiatan fisik dan non fisik, misalnya dalam kesejehteraan ekonomi dan spriritual.
C. Implementasi Ideologi Pancasila dalam pemertintahan/Negara
Pengertian Negera
Negara merupakan perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan melalui hukum yang mengikat masyarakat dengan kekuasaan memaksa untuk ketertiban sosial.
1. Implementasi Ketuhanan yang Maha Esa dalam ruang lingkup negara
Negara berkewajiban untuk melindungi setiap warganya dalam hal beribadah, misalnya dalam hal keamanan dan kenyamanan dalam melakukan kegiatan hari besar dengan tidak memandang agama apa yang sedang beribadah. Serta menindak semua masyarakat yang melakukan kerusuhan dalam hal kegiatan beribadah agama lain.
Menjamin masyarakat dalam hal toleransi, negara seharusnya memberikan contoh kepada masyarakat tentang bagaimana sikap toleransi yang nyata. Hal ini selayaknya dicontohkan oleh kementerian Agama dan MUI sebagai lembaga keagamman tertinggi yang ada di Indonesia. Contoh kegiatan nyatanya misal melakukan kegiatan antar lintas agama namun tidak masuk dalam hal ritualnya. Hal ini akan menyadarkan masyarakat bahwa dalam kehidupan beragama ini tidak ada yang mengakui paling baik semua sama, semua sama-sama menganjurkan kebaikan, semua wajib dihormati.
2. Implementasi Kemanusiaan yang adil dan Beradab
Implementasi sikap kemanusiaan berarti negera harus memperlakukan masayarakat secara adil dan memanusiakan manusia. Misalnya dalam hal hukum tidak boleh ada hukum yang tumpul keatas dan tajam kebawah. Pemimpin-pemimpin seharusnya tidak ada saling menutupi terhadap tindak kejahatan yang dilakukan anggotanya.
3. Implementasi sila persatuan Indonesia
Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, memiliki banyak perbedaan baik agama, Bahasa, dan Ras. Mempersatukan bangsa Indonesia dengan berbagi perbedaan dengan luasnya wilayah dari sabang sampai Merauke merupakan hal yang sulit jika hal ini dilakukan hanya dari pemerintah saja tanpa ada kerja sama dengan masyarakat. Hal ini negara perlu menjembatani dengan memanggil orang yang berkompetensi di wilayah tersebut utamnya pemudah yang masih memiliki semangat dan nasionalisme tinggi untuk menjadi duta persatuan, namun harus diwujudkan dalam tindakan nyata bukan hanya simbolis semata.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Pemimpin yang bijak adalah selalu memperhatikan kepentingan dan keluhan rakyat, dalam bermusyawarah harus melibatkan perwakilan dari setiap masyarakat terutama rakyat kecil atau lapisan bawah. Jangan sampai hanya karena kepentingan mengambil proyek dan memperoleh keuntungan pendapat masyarakat kecil diabaikan. Sehingga akan merugikan berbagai pihak.
5. Keadilan sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Keadilan sosial bagi rakyat Indonesia merupakan sesuatu yang masih harus diusahakan. Baik dalam hal ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, dan Keamanan. Semua harus ada upaya dari pemerintah, Keluarga dan Masyarakat. Jangan ada aparat yang berleha-leha dalam melakukan tugas di instansi yang mereka tempati. Jangan ada aparat yang hanya senang berseragam namun kinerjanya sangatlah minim. Semua harus saling mengawasi dan melaporkan jika ada ketidaksesuaian antara amanah dan pelaksanaannya. Semua harus disadarkan agar terwujud keadilan sosial dalam bergai lini dan penjuru wilayah.
kabupaten aceh selatan 2015-2016 (Mengajar Ekonomi, Prakarya, dan Sejarah)
3. PPL PPG SMAN 5 Malang Juli-November 2017 (Mengajar Ekonomi dan PKWU)
4. Pembimbing olimpiade di SMA
5. Memberikan bimbingan pra UN
Pancasia sebagai ideologi negara Indonesia tidak semata-mata muncul begitu saja melainkan melalui sebuah perjuangan para tokoh kesmerdekan dan sebelum kemerdekaan Indonesia. Penduduk yang ada di Indonesia ini menyatakan kelompoknya sebagai bangsa pada tanggal 28 oktober 1928 yang dikenal dengan peristiwa sumpah pemuda. Pada waktu itu sistem kerajaan sudah menganut sistem keyakinan yang meliputi agama, hindu, budha, kristen, Islam dan konghuchu. sehingga pada masa itu penduduk di Indonesia sudah memiliki keyakinan bahwa diatas manusia itu ada penciptanya yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Setelah mempercayai adanya Tuhan, maka hubungan antar manusia, dan bangsa lain ada rasa kemanusaiaan yang mana setelah itu timbullah rasa kemanuasiaan yang disertai rasa keadilan dan adab pada setiap hubungan dan tingkah laku antar manusia. Sikap tersebut menimbulkan rasa persatuan yang kokoh, Nah untuk memperkokoh rasa persatuan, harus ada musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan, keputusan ini seharusnya dipimpin oleh seortang pemimpin yang bijaksana dan diikuti oleh setiap perwakilan individu. Dalam setiap keputusan selayaknya harus menunjukkan sifat adil dan tidak memihak.
Melihat paparan tersebut sudah menampakkan bahwa masayarakat Indonesaia pada saat itu sudah memiliki cita-cita untuk hidup dengan menganut kebenaran hakiki yaitu ketuhanan yang maha Esa, memiliki rasa kemanusiaan, tercapainya persatuan, adanya kemufakatan yang dipimpin oleh pemimpin yang bijak sana dan mengikut sertakan rakyat dalam setiap pengambilan keputusan, serta terwujudnya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dari falsafah tersebut terbentuklah ideoogi Pancasila seperti saat ini yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusaiaan yang adil dan Beradab
3. Persatuan Rakyat Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebjak sanaan dalam permusyawaratan Perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruhakyat Indonesia
A. Imnplementasi pendidikan pancasila dalam keluarga
Pengertian Keluarga
Keluarga merupakan kumpulan individu yang berada dalam satu rumah tangga, biasanya masih dalan satu runtutan anggota dalam suatu rumah tersebut. Bisa jadi terdiri dari ayah, ibu, nenek, Kakek, dan anak, ada juga dalam suatu keluarga ditambah dengan anggota dari keluarga yang lain bisa keponakan, adik sepupu bahkan Asisten rumah tangga tersebut. Dalam suatu rumah tangga biasanya ada interaksi antara anggota keluarga baik langsung maupun tidak langsung.
Demi terlaksanaanya interaksi yang ideal dan kondusif maka perlu adanya pedoman dan falsafah dalam kehidupan. Bagaimanapun dalam kehidupan keluarga merupakan pondasi dari kehidupan manusia itu sendiri, dimana dikeluargalah awal terbentuknya kelompok atau masyarakat. Maka dari itu penanaman dasar-dasar kehidupan harus dimatangkan dalam kehidupan berkeluarga. Dimana pancasila dalam kehidupan keluarga merupakan nilai-nilai dasar kehidupannya. Dimana implementasinya meliputi sebagai berikut:
1. Implementasi nilai ketuhanan yang maha Esa
Implementasi Ideologi, Kehidupan berkeluarga merupakan lembaga terbaik untuk menanamkan ideologi ketuhanan sebelum anggota keluarga itu sendiri terjun ke masyarakat. Karena setiap anggota keluarga hampir selalu mengikuti keyakinan dalam keluarga tersebut. Pada lingkup ini anggota keluarga harus dimatangkan dalam mengetahui bagaimana nilai ketuhanan yang maha esa, anggota keluarga perlu diyakinkan bahwa kita merupakan makhluk tuhan yang paling sempurna dan diberikan kelebihan dibandingkan makhluk yang lain. Kita hidup sebagai makhluk yang bertugas untuk berbuat kebaikan dimuka bumi. Sehingga anggota keluarga tersebut harus melakukan kebaikan dimanapun mereka berada dengan melakukan perintah dan menjauhi larangannya.
Penanaman toleransi dalam berideologi, diatas telah diuraikan bahwa keluarga merupakan gabungan dari anggota keluarga, dimana dalam setiap anggota keluarga terkadang ada perbedaan keyakinan terkait nilai ketuhanan. Maka selayaknya anggota keluarga tersebut berkumpul untuk mendiskusikan bagaimana menyikapi perbedaan tersebut. Menurut penulis penanaman toleransi sangat tepat ditanamkan disini sebelum anggota keluarga terjun keluar agar kelak tidak terlalu fanatik dalam mengahadapi perbedaan dalam berideologi.
2. Implementasi Sila Kemanusiaan yang adil dan Beradab
Implementasi Kemanusiaan, sila kemanusiaan ini berarti memanusiakan manusia. dalam kehidupan keluarga harus saling menghargai, saling mencintai, menghormati, dan gorong royong, serta memberikan kebebasan dalam berpendapat.
Implementasi sikap beradab, definisi beradab dalam bahasa indonesia adalah bersikap sopan santun serta menghargai diri sendiri dan orang lain. Serta menjujung tinggi aturan atau norma yang berlaku di dalam keluarga.
3. Implementasi persatuan rakyat indonesia
Dalam mengahadapi permasalahan kehidupan keluarga sebaiknya harus dilandasi musyawarah serta mementingkan kepentingan kelompok daripada kepentingan individu agar terjalin persatuan, dan kesatuan.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Kehidupan keluarga merupakan pembelajaran berkehidupan majemuk yang paling dasar sehingga disini bisa terjadi pembelajaran dalam pembuatan keputusan. Misalnya dalam memutuskan untuk kegiatan liburan. Ayah memimpin musyawarah dimana peran pemimpin adalah untuk menyatukan pendapat dengan bijaksana dengan menyatukan aspirasi dari setiap anggota agar tidak mendominasi satu pendapat.
5. Keadilan sosial Bagi rakyat Indonesia
Adil bukan membagi sama persis antar setiap anggota, namun dalam berbagi disesuaikan dengan kebutuhan setiap anggota. Misalnya dalam memberikan nafkah antara anak dan Ibu tidak sama persis karena kebutuhannya dan kebutuhannya juga berbeda. Keadilan disini bukan hanya adil dibidang materi namun dalam hal biologis dan psikologis juga harus disesuaikan dengan kebutuhan tidak harus sama persis.
B. Implementasi Ideologi Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat
Masyarakat merupakan kumpulan individu dalam sebuah negara. Masyarakat berarti bersifat majemuk yang berkumpul dengan banyak kelompok. Dalam suatu masyarakat harus ada ideologi dan peraturan yang mengena kedalam diri masyarakat. Hal ini pancasila sebagai ideologi negara harus diterapkan secara maksimal. Masyarakat merupakan kehidupan yang lebih majemuk dibandingkan dengan kehidupan keluarga. Baik dalam segi keyakinan, pendidikan, tingkat kesejahteraan, dan profesi. Implementasi dalam ranah masyarakat bukan lagi hal yang mendasar seperti dalam ranah keluarga melainkan sudah sampai penerapan yang penuh yaitu hasil dari pembelajaran ideologi dikeluarga.
1. Implementasi sila ketuhanan yang maha Esa dalam Kehidupan bermasyarakat
Implementasi dalam hal ketuhanan
Dalam bermasyarakat meyakini adanya sila ketuhanan yang maha esa sangatlah penting karena dengan meyakini adanya ketuhanan yang maha esa masyarakat tidak akan mudah terpengaruh dengan kegiatan yang melanggar perintah dan laranganNya.
Implementasi dalam toleransi
Masyarakat perlu meyakini bahwa dalam bermasyarakat banyak sekali perbedaan dalam memahami keyakinanannya, bahkan dalam satu keyakinan sekalipun masih ada perbedaan misalnya dalam agama islam ada perbedaan antara warga NU dan Muhammadiyah. Belum lagi dengan agama lainnya, hal ini perlu ditumbuhkan keyakinan masyarakat bahwa dalam berkeyakinan harus menghargai orang lain dalam arti lain menumbihkan sikap toleransi. Kita harus sadar bahwa perbedaan ini bukan untuk ajang berselisih antar manusia melainkan untuk saling mengenal sehingga tidak adanya hal fatal yang merugikan orang lain seperti isu yang terjadi di Indonesia baru-baru ini.
2. Implementasi sila Kemanusiaan yang adil dan berhadap
Seperti yang telah disinggung diatas bahwa kehidupan bermasyarakat merupakan kehidupan antar kelompok individu yang berarti ada banyak kelompok keluarga disini yang membawa adat dan kebiasaan yang beraneka ragam berbagai keluarga. Hal ini jika tidak dijembatani dengan rasa kemanusiaan dan keberadaban akan menimbulkan banyak konflik dimasyarakat.
Lantas bagaimana mewujudkan rasa kemanusaiaan dalam bermasyarakat, yaitu dengan memahami bahwa setiap manusia itu selalu ingin dihormati dan diakui keberadaannya. Sehingga kita adat yang mereka bawa dan tidak sesuai dengan kebiasaan kita harus diakui bahwa itu adalah miliknya, asal tidak membawa dampak buruk bagi masyarakat lain haruslah kita hargai.
3. Implementasi Persatuan Indonesia
Dengan adanya toleransi dan penghargaan antara masyarakat diharapkan terwujudnya persatuan antara masyarakat.
4. Implementasi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Setiap masyarakat berhak untuk menyampaikan aspirasinya dalam menghadapi sesuatu, sehingga tidak ada yang dianak tirikan dalam mengambil keputusan. Setiap mengambil keputusan hendaknya dipimpin oleh orang yang dipercaya, memiliki kebijakan dan dapat menjadi penengah jika terjadi perselisihan antar warganya. Dengan adanya keryatan yang dipimpin oleh orang yang bijaksana dan memberikan hikmah positif maka akan terbentuknya keadilan.
5. Implementasi Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sebagai anggota masyarakat yang baik hendaknya dapat mewujudkan keadilan bagi dirinya sendiri dan orang lain. Dalam artian masyarakat tidak boleh mangambil kepemilikan yang bukan haknya. Bahkan dianjurkan untuk berbagi antara anggota masayarakat yang lain yang membutuhkan sehingga tidak ada ketimpangan antar masyarakat. Hal ini dapat diwujudkan dalam hal kegiatan fisik dan non fisik, misalnya dalam kesejehteraan ekonomi dan spriritual.
C. Implementasi Ideologi Pancasila dalam pemertintahan/Negara
Pengertian Negera
Negara merupakan perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan melalui hukum yang mengikat masyarakat dengan kekuasaan memaksa untuk ketertiban sosial.
1. Implementasi Ketuhanan yang Maha Esa dalam ruang lingkup negara
Negara berkewajiban untuk melindungi setiap warganya dalam hal beribadah, misalnya dalam hal keamanan dan kenyamanan dalam melakukan kegiatan hari besar dengan tidak memandang agama apa yang sedang beribadah. Serta menindak semua masyarakat yang melakukan kerusuhan dalam hal kegiatan beribadah agama lain.
Menjamin masyarakat dalam hal toleransi, negara seharusnya memberikan contoh kepada masyarakat tentang bagaimana sikap toleransi yang nyata. Hal ini selayaknya dicontohkan oleh kementerian Agama dan MUI sebagai lembaga keagamman tertinggi yang ada di Indonesia. Contoh kegiatan nyatanya misal melakukan kegiatan antar lintas agama namun tidak masuk dalam hal ritualnya. Hal ini akan menyadarkan masyarakat bahwa dalam kehidupan beragama ini tidak ada yang mengakui paling baik semua sama, semua sama-sama menganjurkan kebaikan, semua wajib dihormati.
2. Implementasi Kemanusiaan yang adil dan Beradab
Implementasi sikap kemanusiaan berarti negera harus memperlakukan masayarakat secara adil dan memanusiakan manusia. Misalnya dalam hal hukum tidak boleh ada hukum yang tumpul keatas dan tajam kebawah. Pemimpin-pemimpin seharusnya tidak ada saling menutupi terhadap tindak kejahatan yang dilakukan anggotanya.
3. Implementasi sila persatuan Indonesia
Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, memiliki banyak perbedaan baik agama, Bahasa, dan Ras. Mempersatukan bangsa Indonesia dengan berbagi perbedaan dengan luasnya wilayah dari sabang sampai Merauke merupakan hal yang sulit jika hal ini dilakukan hanya dari pemerintah saja tanpa ada kerja sama dengan masyarakat. Hal ini negara perlu menjembatani dengan memanggil orang yang berkompetensi di wilayah tersebut utamnya pemudah yang masih memiliki semangat dan nasionalisme tinggi untuk menjadi duta persatuan, namun harus diwujudkan dalam tindakan nyata bukan hanya simbolis semata.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Pemimpin yang bijak adalah selalu memperhatikan kepentingan dan keluhan rakyat, dalam bermusyawarah harus melibatkan perwakilan dari setiap masyarakat terutama rakyat kecil atau lapisan bawah. Jangan sampai hanya karena kepentingan mengambil proyek dan memperoleh keuntungan pendapat masyarakat kecil diabaikan. Sehingga akan merugikan berbagai pihak.
5. Keadilan sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Keadilan sosial bagi rakyat Indonesia merupakan sesuatu yang masih harus diusahakan. Baik dalam hal ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, dan Keamanan. Semua harus ada upaya dari pemerintah, Keluarga dan Masyarakat. Jangan ada aparat yang berleha-leha dalam melakukan tugas di instansi yang mereka tempati. Jangan ada aparat yang hanya senang berseragam namun kinerjanya sangatlah minim. Semua harus saling mengawasi dan melaporkan jika ada ketidaksesuaian antara amanah dan pelaksanaannya. Semua harus disadarkan agar terwujud keadilan sosial dalam bergai lini dan penjuru wilayah.
kabupaten aceh selatan 2015-2016 (Mengajar Ekonomi, Prakarya, dan Sejarah)
3. PPL PPG SMAN 5 Malang Juli-November 2017 (Mengajar Ekonomi dan PKWU)
4. Pembimbing olimpiade di SMA
5. Memberikan bimbingan pra UN
Comments
Post a Comment